PUISI IMAJINASI

Bisakah kita berhenti untuk tidak menilai?
.
.
16. Hati
18. Ketika
26. Zonk
27. Zonk
31. Harus
34. Jika
36. Kosong

Related Posts:

  • End It End ItAku yang terpaku tanpa suaraMencoba mengenali setiap rasa"Akhiri saja" katanyaDengan raut wajah penuh deritaKu coba membaca arahMelawan hujan yang kian mendarahMeski luka sabitan memarahKuputar lagi kata yan… Read More
  • Came BackRasa itu suka berubah-ubahLayaknya angin tak menentu arahSesaat suka, sesaat sedih, sesaat marahBahkan, rasa mampu menghentikan langkahAku kembali dalam rasa raguRasa yang membuat semua rancuApakah aku harus berhenti atau tet… Read More
  • Terlalu Cepat Terlalu cepatKudapati diri masih dalam kerapuhanSementara waktu berlalu begitu cepatAngan mendapatkan cahaya IlahiNamun nyatanya diri hanya berselimut kelamRibuan sesal, derasnya tangis, sekeras apapun memohonMala… Read More
  • Kembali Rasa itu suka berubah-ubahLayaknya angin tak menentu arahSesaat suka, sesaat sedih, sesaat marahBahkan, rasa mampu menghentikan langkahAku kembali dalam rasa raguRasa yang membuat semua rancuApakah aku harus berhe… Read More
  • Tidak Lagi Peduli Apa kau mengerti tentang aku?Tentang aku yang tidak lagi peduliTidak peduli dengan apa yang terjadiWalau orang-orang tak lagi menyayangiWalau orang-orang tak lagi peduliSatu, dua, ku hitung mulai pergiOrang yang p… Read More

0 comments:

Posting Komentar