Aku Harus Sabarkan?

Seperti biasa, pagi ini aku harus berangkat ke kampus. Aku selalu menyusun jadwal ketika berada di kampus ketika malam. Agar pagi hari dan saat di kampus aku tidak bingung dan mondar mandir gak tentu arah.
Dan hari ini jadwal ku adalah meminta ttd dosen dan mengurus berkas riset dan berkas beasiswa. Alhamdulillah, kebetulan aku lolos beasiswa. "uangnya gak akan cair kalau gak diurus hehe" dan surat izin riset yang harus segera ku urus, karna surat riset selesainya gak tau entah kapan. Terpaksa aku harus menunggu beberapa hari dan menghentikan bimbingan ku terlebih dahulu sebelum data yang ku butuhkan saat riset ku dapatkan.

Apapun itu, aku harus sabar bukan?

Setiap langkah menuju kampus, biasa ku temani dengan istighfar. Setiap aku hampir sampai ke fakultasku, aku selalu menyadari ternyata tempat aku belajar jauh. Hingga keringat bercucuran di wajah ketika aku sampai.

Aku mulai.
Pertama aku bertanya berkas-berkas yang dibutuhkan. Akupun menyiapkan semua berkas yg memang semua sengaja aku bawa untuk persiapan.
Dan ternyata aku harus membutuhkan tanda tangan pembimbing. OMG. diluar ekspetasiku.

Akupun mau mencetak surat tersebut, tapi aku harus mengantri dengan mahasiswa lain. Dan aku lihat dosen ku sudah masuk mobil dan melaju.
Wahhh. Aku tak tahu, apa yang aku rasakan.

Aku harus sabar bukan?

Aku kembali ke lantai 2 dan menunggu di ruangannya. Lalu aku lembali ke lantai 1. Begitulah berkali2 aku lakukan, karna banyak yg harus aku persiapkan. Dan syukurlah, dosen pembimbig ku kembali. Akupun bergegas. Menyelesaikan semuanya.
Dan alhamdulillah berkas tersebut selesai. Tinggal menunggu selesai surat tersebut.

Aku harus sabar kan?

0 comments:

Posting Komentar