๐๐น✔๐
*Hakikat Cinta kepada Rasulullah*
(Part : 3)
```Keutamaan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam```
๐ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ََููุฏْ َูุงَู َُููู ْ ِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุฃُุณَْูุฉٌ ุญَุณََูุฉٌ ِูู َْู َูุงَู َูุฑْุฌُู ุงََّููู َูุงَْْูููู َ ุงูุขุฎِุฑَ َูุฐََูุฑَ ุงََّููู َูุซِูุฑًุง
```“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu *teladan yang baik* bagimu (yaitu) *bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah* dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”``` (Qs. al-Ahzaab: 21).
✔Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan dan *keutamaan besar mengikuti sunnah* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang menamakan semua perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai ```“teladan yang baik“```, yang ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh _ash-shirathal mustaqim_ (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla. [Lihat keterangan Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dalam tafsir beliau (hal. 481)]
๐ฃKetika menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata,
๐๐ป_“Ayat yang mulia ini merupakan *landasan yang agung dalam meneladani Rasulullah* shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua *ucapan, perbuatan dan keadaan* beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.”_ [Tafsir Ibnu Katsir (3/626)]
๐ Kemudian firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhir ayat ini mengisyaratkan *satu faidah yang penting* untuk direnungkan,
๐๐ปyaitu ```keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir,``` yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk *meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya.*
๐ฃ Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di atas berkata,
๐๐ป _“Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ini, yang *akan mendapatkan taufik* (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala) untuk mengikutinya *hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah* dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang *memotivasi seseorang untuk meneladani* (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”_ [Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 481) ]
๐ Adaptasi Artikel muslim.or.id
══════ ๐บ✿๐บ ══════
Repost by :
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ( _akhwat_ )
☎ Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)
*Hakikat Cinta kepada Rasulullah*
(Part : 3)
```Keutamaan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam```
๐ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ََููุฏْ َูุงَู َُููู ْ ِูู ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุฃُุณَْูุฉٌ ุญَุณََูุฉٌ ِูู َْู َูุงَู َูุฑْุฌُู ุงََّููู َูุงَْْูููู َ ุงูุขุฎِุฑَ َูุฐََูุฑَ ุงََّููู َูุซِูุฑًุง
```“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu *teladan yang baik* bagimu (yaitu) *bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah* dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”``` (Qs. al-Ahzaab: 21).
✔Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan dan *keutamaan besar mengikuti sunnah* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang menamakan semua perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai ```“teladan yang baik“```, yang ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh _ash-shirathal mustaqim_ (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla. [Lihat keterangan Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dalam tafsir beliau (hal. 481)]
๐ฃKetika menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata,
๐๐ป_“Ayat yang mulia ini merupakan *landasan yang agung dalam meneladani Rasulullah* shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua *ucapan, perbuatan dan keadaan* beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.”_ [Tafsir Ibnu Katsir (3/626)]
๐ Kemudian firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhir ayat ini mengisyaratkan *satu faidah yang penting* untuk direnungkan,
๐๐ปyaitu ```keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir,``` yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk *meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya.*
๐ฃ Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di atas berkata,
๐๐ป _“Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ini, yang *akan mendapatkan taufik* (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala) untuk mengikutinya *hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah* dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang *memotivasi seseorang untuk meneladani* (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”_ [Kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 481) ]
๐ Adaptasi Artikel muslim.or.id
══════ ๐บ✿๐บ ══════
Repost by :
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ( _akhwat_ )
☎ Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)
0 comments:
Posting Komentar