Cerita Ramadhan Hari Pertama

Alhamdulillah...
Puji syukur kepada Allah yang masih memberikan kesempatan pada ku untuk mendapatkan bulan suci ramadhan tahun ini.
Dengan penuh harapan, aku ingin tahun ini lebih baik dari yang kemarin.
Hari pertama aku puasa di bulan ramadhan tanggal 02 april 2022, aku bangun 04.00 wib. Sebenarnya ideal jam bangun itu jam 03.00 wib. Tapi gak apa-apa. Alhamdulillah juga Allah masih mengizinkan aku untuk bangun. 
Ku awali dengan mandi, kemudian shalat dua rakaat. Kebetulan makanan sahur sudah disiapkan dari malam, jadi pukul 04.35 aku bisa langsung menyantap sahur. Karna sahur hari ini sendiri aku siapkan menu sahur yang malas. Sahur yang ku sediakan hanya telur dadar dan kecap. Itu sudah cukup nyaman untukku. Alhamdulillah yang penting aku bisa sahur. 
Selesai sahur, aku lanjutin dengan membantu bibi di dapur.
Adzan subuh berkumandang, akupun menunaikan shalat sunnah dilanjut dengan shalat subuh dan membaca qur'an  sesuai halaman yang telah dibagi-bagikan untuk khatam.
Hari ini badanku masih terasa lelah, entah karna aku kurang semangat, atau aku hanya ingin malas-malasan saja. Yang jelas pekerjaan ku harus ku selesaikan hari ini. Hahaha. Malasnya tetap harus dikondisikan.
Aku lanjut mencuci pakaian mingguan yang tidak tercuci setiap hari. 
Setelah mencuci dan pekerjaan di dapur selesai. "Aku tidak ada rencana hari ini, badanku juga rasanya lagi capek, apa aku tidur aja seharian ya?" Gumamku. Tiba-tiba telpon berdering, "Kak dimana? Bisa pulang sekalian bawakan buah-buahan?" Suara ibuku dari sebrang telepon. "bisa buk" jawabku.
Akhirnya, yang rencanaku ingin tidur satu harian batal. Aku bergegas pulang ke rumah orang tuaku dan membawakan semua pesanannya. 
Sesampainya di rumah. "Astaghfirullah..." Ucapku. Rumah lagi berantakan seperti kapal pecah. Ternyata tadi malam di rumah ada acara. Dan aku risih melihat rumah yang berantakan. Mau tak mau, capek gak capek aku harus tetap membersihkan isi rumah. Pelan-pelan, satu persatu aku mengerjakan semunya. Aku sempat tertidur setengah jam saat sedang melipati pakaian. Alhamdulillah jadi lebih sedikit segar setelah tidur. Aku melanjutkan pekerjaan sampai selesai pukul 17.30 wib.
Mashaa allah hari, dan baru terasa kenikmatan puasanya. Alhamdulillah. Setelah semua selesai. Aku bergegas untuk kembali ke rumah bibi, karna aku memang tidak tinggal dengan orang tua.
Di tengah jalan, aku membeli minuman es tebu untuk buka puasa. Alhamdulillah aku juga bawa buah. Jadi menu buka puasa hari ini buah apel dan es tebu.
Malam kemarin, aku shalat tarawih sendiri. Dan malam ini aku ingin ke mushollah depab rumah. Ramai jadi semangat ke mushollahnya. Alhamdulillah juga situasi masjid nyaman untuk beribadah. Tidak ribut. 
Setelah pulang dari mushollah, aku ke dapur untuk bantu-bantu bibi mempersiapkan makanan untuk sahur besok. Setelah semua selesaj, kamipun beranjak tidur.
Alhamdulillah wa syukurilah untuk hari ini.

Related Posts:

  • MAAFKAN ANAKMU INI AYAH IBU Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA … Read More
  • MENYAKITI DIRI SENDIRIEntah sejak kapan aku tak mampu menerima kenyataan, membuat hari-hari ku berasa begitu menyakitkan.Tapi, sebenarnya aku menyadari satu kesalahan, yang membuat datangnya silih berganti berbagai permasalahan, yang intinya aku h… Read More
  • Merasa Lelah Walau Sudah IstirahatMerasa Lelah Walau Sudah IstirahatBila diminta untuk menjelaskan bagaimana rasa ku saat ini, mungkin sepatah katapun tak mampu terucap. Bukan karna tak bisa menjelaskan, tapi terasa begitu banyak kata-kata maupun kalimat-kali… Read More
  • SELASA, 16 FEBRUARI 2021 (2)Katamu, untuk malam ini biarlah sedikit lebih lama kita bercerita. Maka aku telah menyiapkan telingaku dengan baik walau perasaanku mengatakan ini tak akan baik-baik saja. Bagaimana tidak, beberapa hari ini, kau mulai menar… Read More
  • Banyak Cerita Terkadang aku tak mengerti, rasanya terlalu banyak kata yang ingin kusampaikan. Tapi jariku tak mampu menuliskannya walau aku memikirkannya berulang-ulang. Bagi sebagian orang mungkin merasa, bahwa bercerita … Read More

0 comments:

Posting Komentar