Katamu, untuk
malam ini biarlah sedikit lebih lama kita bercerita. Maka aku telah menyiapkan
telingaku dengan baik walau perasaanku mengatakan ini tak akan baik-baik saja.
Bagaimana tidak,
beberapa hari ini, kau mulai menarik diri, mundur teratur, pudar perlahan. Kemudian,
kau utarakan segala hal yang sebenarnya tak ingin aku dengarkan. Memutuskan untuk
berlalu dan mengakhiri segalanya.
Katamu,
hubungan ini tidak membawa pada kebahagiaan, sebab tak ada ridho Allah di
dalamnya. Menyudahi segalanya, lalu memperbaiki hubungan dengan Tuhan.
Sampailah aku
pada getiran rasa dan aku hanya bisa terdiam, mendengar setiap kata-kata yang
kau ucapkan.
Aku berusaha
tegar, tapi apa daya tangisku tak bisa lagi kubendung. Kau mencoba untuk
menenangkan, “Jangan menangis, ini tidak apa-apa” begitu katamu, padahal
airmatamu pun sudah lebih dulu jatuh.
Karena
semua sudah tertulis di Lauh Mahfuzh, aku berharap apapun yang terjadi nanti
semoga takdir yang terbaik pilihan-Nya.
#menikmatikepergianmu
0 comments:
Posting Komentar