Ada Bahu yang Dituju untuk Bersandar


Bercerita, 1/30

"Aku bahagia kok sendiri" kalimat yang selalu  ku nyatakan saat melihat pasangan bertabur di depan mata. Memang, sendiri juga memiliki kenikmatan tapi saat ada bahu yang bisa dituju untuk sandaran kurasa juga menyenangkan? Ada yang puk-puk saat menangis ku rasa menenangkan? Mungkin.

Diciptakan menjadi makhluk yang lemah dan tidak bisa hidup sendirian, itu tidak bisa dibantahkan. Namun di sisi lain, aku hanya bertahan bahwa tidak ada yang bisa memahami ku selain diri sendiri. Ntah karena belum menemukan orang yang tepat untuk dipercayai atau mungkin aku terlalu keras pada diri sendiri, ntahlah.

Aku belajar untuk mensyukuri setiap apa yang terjadi. Karena setiap kesedihan, kebahagiaan, kesulitan, rasa kecewa, apapun itu, masing-masing memiliki porsinya yang harus aku terima dan jalani, bukan? Ada bahu yang dituju untuk menjadi sandaran atau tidak sekalipun, waktu terus berjalan tanpa perduli aku siap atau tidak.

Related Posts:

  • KeputusanSeringkali aku mengambil keputusan yang kurang tepat dalam suatu kondisi. Aku masih  memprioritaskan diri sendiri, mungkin aku terdengar egois. Namun, apakah keputusanku menjadi sebuah kesalahan saat aku hanya mementingk… Read More
  • Kesimpulan Diri-Part 1Setiap orang memang berbeda, masing-masing memiliki pendapat dan cara pandang yang tentu juga berbeda. Tak terkecuali aku dan bibiku. Yang selalu berbeda pendapat dan tak pernah sejalan Kadang aku bertanya, apakah karna … Read More
  • SELASA, 16 FEBRUARI 2021Selasa, 16 Februari 2021 Kuucap dengan Bismillah... Allah, mengikhlaskannya adalah salah satu ikhtiarku dalam mengharapkan ridho-Mu. Jangan biarkan aku dalam kesesatan dan terombang-ambing oleh angin ditengah … Read More
  • ADA WAKTUNYA Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA … Read More
  • Siapa Namamu? Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA … Read More

0 comments:

Posting Komentar