Setiap orang memang berbeda, masing-masing memiliki pendapat dan cara pandang yang tentu juga berbeda. Tak terkecuali aku dan bibiku. Yang selalu berbeda pendapat dan tak pernah sejalan
Kadang aku bertanya, apakah karna usia kami yang terpaut jauh? Aku tak bisa menyalahkan pendapatnya. Aku juga tak bisa membenarkan pendapatku.
Saat kami dihadapkan satu kondisi, aku ingin dimengerti, tak perlu dikomentar atau cukup diam saja. Tapi bibiku tidak mengerti. Bukan salahnya tidak mengerti, tapi bukan berarti dia boleh bersikap menyakiti. Tapi tetap saja, dia adalah bibiku, dia yang harus kuhormati. Apapun perkataanku, aku tetap tidak boleh berkata kasar padanya, bagaimanapun suasana hatiku, aku harus bersikap sopan padanya. Dan kesimpulannya dan apapun ceritanya, aku harus sabar.
Kadang aku diam. Mencoba menghindar agar tidak berkata kasar atau jika aku tetap memilih bicara, aku hanya akan menyakitinya saat kami dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkin kami sejalan. Tapi lagi, sikap diam ku berujung menjadi kesalahan. Lagi-lagi, aku harus sabar dan menerima.
Baiklah, ini kesalahanku yang tidak bisa mengambil keputusan yang tepat disaat dihadapkan dengan kondisi yang rumit. Yang seharusnya aku meng"iya"kan saja tanpa berkomentar atau sanggahan walau aku tak setuju.
Ya, ini masih kesalahanku, yang masih terlalu keras dengan pendapat dan pembelaan diri, yang merasa lemah dan butuh dimaklumi.
Bagaimanapun, aku yang salah. Harusnya kuhadapi dengan penuh kesabaran dan kelembutan.
0 comments:
Posting Komentar