Memilih Tak Acuh

Namaku Aila, gadis manis berlesung pipit. Dalam kisah percintaan ku dibilang rumit sih tidak, hanya saja aku yang terlalu merumitkannya dengan mengambil keputusan yang salah. Dan pada akhirnya, aku jatuh dan harus bangkit lagi sendiri.

Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, aku sudah mengerti rasa "suka". Aku menyukai seorang lelaki, namanya Farid. Di mataku dia manis, hingga membuat aku menyukainya. Namanya masih masa kanak-kanak, aku tetap tak berani mengungkapkannya. Padahal teman-temanku mengatakan bahwa Farid menyukai ku saat itu. Tetap saja, seolah aku biasa saja tanpa rasa padanya.

Setelah tamat Sekolah Dasar, aku dan dia masuk Sekolah yang berbeda. Namun, hubungan kami semakin dekat dari yang dulu. Ia sering munghubungiku. Walau aku jarang membalas pesannya.

Malam itu adalah malam kebimbangan untukku. Farid memintaku untuk menjalin hubungan dengan dia. Alias pacaran. Ohh, senangnya. Tapi aku menolaknya. Padahal itu adalah saat-saat yang nantikan.

Hari terus berganti, sekarang aku sudah kuliah. Dan aku pun masih mengagumi Farid seperti dulu. Aku ingin dekat dengan dia, tapi aku tak ingin pacaran dengannya. Akupun harus memendam perasaan itu sampai saat ini.

Saat itu, aku mendapat kabar, ibunya Farid meninggal. Aku turut sedih saat itu, pasti dia akan kesepian tanpa ibunya. Akupun datang padanya dan mencoba mendekatinya. Kamipun sailing menghubungi.

Dan lagi, dia mengajakku kembali untuk pacaran. Jawaban ku pun masih sama. 
"Aku tak ingin pacaran, maaf".
Aku menolaknya. 
Selang beberapa minggu kemudian, aku mendengar bahwa dia sudah pacaran dengan yang lain.

Related Posts:

  • Dunia Kejam Sesampainya di rumah akupun langsung menjatuhkan tubuh ke pembaringan kamar. Dengan tangan menjangkau handphone, ku lihat tak ada satupun notif yang sedang mencariku. Kenyataan yang menyedihkan memang, namun itu juga yang men… Read More
  • Menikmati Hari dengan Masalah Di kehidupan, tentu berbanding lurus dengan masalah. Setiap yang hidup, memiliki masalahnya sendiri. Begitu pula dengan diriku.Masalah yang datang silih berganti, tanpa permisi, datang sesuka hati. "Namanya juga h… Read More
  • Perjalanan Aku diajak untuk bepergian Kali ini perjalanan yang cukup memakan waktu untuk sampai ke tujuanLantas, akupun menyiapkan bekal dan segala kebutuhan diperjalananAku ingin membawa lebih banyakTapi aku takut akan… Read More
  • Pak Tua dengan Sepeda Berlentera, Sipenjual Jagung BakarDulu saat aku masih duduk di bangku SMP, kulihat seorang pak tua sedang mengayuh sepeda tuanya dengan lentera bergantung dibajunya, keranjang bambu bertengger dibelakang sepedanya penuh dengan barang dagangannya, menjual jagu… Read More
  • Siapa Namamu? Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA … Read More

0 comments:

Posting Komentar