Terbawa dari SMA

Hari itu aku masih terduduk di sajadah, menyatu dengan dinginnya udara sepertiga malam.
Dengan wajah tertutup oleh kedua tangan, berharap segala doa2 ku terkabulkan.
Nama ku Ana. Aku memiliki teman namanya Ray, teman sekelas ku saat SMA. Beberapa hari ini, kami sering berkomunikasi. Saling tukar kabar, bercerita hal penting hingga yang tidak penting sekalipun.
"Ray, kenapa mau komunikasi sama Ana?" Tanyaku ragu.
"Aku merasa nyaman kalau komunikasi dengan Ana" jawabnya.
Sejak saat itu, kamipun semakin dekat.
Hingga akhirnya, aku merasa ada yg salah antara kami.
Aku yakin, kedekatan aku dan Ray adalah hal yg salah. Kami memang tidak pernah ikrarkan kata pacaran, ucapan saling menyayangi. Tapi, sikap dan kedekatan kami ini, tidak berbeda dengan sepasang kekasih.
Kini, aku menjadi bimbang dan rasa sesal mulai memenuhi jiwa ku.
"Kenapa dulu aku mendekati nya?!
Kenapa aku mengganggunya?!
Kalau aku pergi tiba2, apakah aku akan menyakiti nya?"
Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan
Akhirnya malam itu, aku beranikan diri untuk bertanya
"Ray, kalau Ana gak hubungi Ray lagi, gak masalahkan buat Ray?" Tanyaku.
"Emang kenapa Ana kok gak hubungi Ray lagi?"
Malam itu hening, percakapan itu seolah mendamaikan suasana.
Perasaan yg terpendam saat SMA, membuatku buta akan hukum NYA.
Menjalin hubungan wlw tanpa status, kedekatan seperti sepasang kekasih wlw tidak pernah bertemu.
Tetap saja, bagiku ini akan menghalangi hubungan ku dengan RABB ku.
Ternyata memang benar. Bahwa bagi cobaan bagi seorang yg sendiri lebih berat.
Bagaimana aku harus menjaga keimanan saat sendiri.
Bagaimana aku harus meneguhkan pendirian saat sendiri.
Dan bagaimana aku bertahan dalam kesendirian sampai waktunya tiba.
Akankah aku komitmen dengan kejombloan di jalan Allah  atau tidak.
Karna menjadi seorang jomblo berprinsip tidak lah mudah.
Menjadi jomblo berkualitas juga tidak mudah.
Menjauhi hal2 yang dapat membuka pintu kemaksiatan, adalah godaan2 terberat saat dalam kesendirian.
"Ana, apapun yg menurut Ana baik, lakukanlah. Tak masalah ntuk Ray.."
Akhirnya, akupun semakin yakin untuk mengakhiri hubungan tanpa status itu.
Mencoba lebih baik itu baik.
Hari ke hari, adalah kesempatan untuk berbuat baik dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Allah bersama kita

0 comments:

Posting Komentar