Ada ingatan-ingatan yang hilang, lalu tetiba ia ingin kembali
Menara rindu yang telah menjadi reruntuhan tua
Kini menyatu membentuk bangunan syahdu bersahaja
Aku meringkuk, mengajak tidur rindu senduku
Meninabobokkan rasa agar sejenak dapat melupa
Menyadari, kembang api kerinduan yang menyala, meletup-meledakkan rasa
Membuai keindahan dan ketenangan yang sesaat
Bila telah padam, duniapun kembali menghitam
Kala kecil aku selalu menyangkal saat mataku sembab karna tangis
Namun kini, tangis luka seakan kusayangi
Hingga aku menemukan waktu yang tepat untuk menangis
Saat sepertiga malam memanggil ku dengan lembut
0 comments:
Posting Komentar