Setiap hari, bahkan setiap waktu semua orang tentu dihadapkan dengan sebuah pilihan. Dalam situasi dan kondisi apapun, mendesak ataupun tidak, pasti akan dihadapkan oleh pilihan. Ketika harus memilih "iya" atau "tidak", "lakukan" atau "jangan", "bergerak" atau "diam", kita harus memilih dan mengambil sikap.
Saat dihadapkan dengan pilihan, semua orang di dunia ini pasti menginginkan pilihan yang terbaik. Begitulah kenyataannya. Namun, kata "terbaik" memiliki tempat dan posisi yang berbeda-beda bagi setiap orang. Disanalah letak keadilan Tuhan menurutku.
Bila sebagian orang tidak ingin memilih dan tidak suka dihadapkan dengan pilihan, lantas mereka hanya mengikuti arus kehidupan dan enggan menerika resiko dari setiap pilihan, bagiku itu salah. Karna tidak memilih pada pilihan yang ditawarkan, itu juga adalah pilihan diri sendiri, dan setiap jalan yang diambil memiliki resiko masing-masing yang harus dipertanggungjawabkan.
Setiap kita adalah pemimpin bagi jiwanya. Akan dibawa jiwa ini, adalah hati yang menyetir. Oleh karenanya, hati yang baik, akan senantiasa memilih pilihannya yang baik dan benar, sebaliknya bila hati rusak akan membawa malapetaka.
0 comments:
Posting Komentar