ANALOGI SAPU~AMANAT PEMIMPIN APEL PAGI

 




ANALOGI SAPU

 

Alhamdulillah… Seperti hari senin sebelum-sebelumnya, kami mengadakan Apel Senin Pagi di halaman kantor tempat saya bekerja. Dengan penuh kesyukuran saya menjalani hari dan menyambut hari ini mencoba untuk lebih baik dari sebelumnya. Terus memperbaiki dan terus muhasabah diri, apa yang harus diperbaiki dan yang mana yang harus ditingkatkan lagi.

Pukul 08.00 WIB waktunya kami melaksanakan Apel pagi. Semua peserta Apel sudah berkumpul dan masing-masing mengambil posisi baris, begitu juga dengan aku. Aku mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan Apel pagi. Hingga tibalah masuk pada sesi amanat Pemimpin Upaca.

Hari ini Pemimpin Upacara membawa judul tentang Analogi Sapu.

Sapu lidi adalah barang yang kita butuhkan. Sapu lidi selalu kita jumpai hampir disetiap sudut rumah siapapun juga. Karna sapu lidi adalah barang penting yang memang harus dimiliki oleh setiap rumah. Karna kebermanfaatannya yang mempermudahkan siapa yang menggunakannya. Yaitu, sapu lidi yang digunakan untuk menyapu sampah, membersihkan sampah, bisa digunakan dirumah ataupun dihalaman rumah. Masing-masing tergantung letak sapu tersebut. Sudah jelas ya kegunaan sapu lidi untuk menyapu dan membersihkan, apabila sapu lidi digunakan untuk selain itu, misal memukul orang lain, itu adalah tindakan dzolim, karna tidak meletakkan sesuatu pada tempatnya.

“Sapu lidi menjadi bermanfaat karna dia berkelompok. Sehingga dapat digunakan untuk menjalankan fungsinya yaitu menyapu dan membersihkan sampah. Namun, apabila sapu lidi itu hanya satu atau sebatang saja, tentu sapu lidi itu yang akan menjadi sampah.”

Nah, itu dia poinnya. Yang namanya sapu lidi akan bermanfaat apabila dia banyak alias berkelompok dan akhirnya akan dapat digunakan menjadi sapu lidi. Namun, apabila dia hanya satu, dua atau tiga buah saja, tentu tidak bisa digunakan untuk menyampu apalagi membersihkan sampah.

Dalam amanat kali ini, Pemimpin Upaca ingin menyampaikan tentang kesolidan rekan-rekan kerja. Tentang pentingnya artinya kerjasama diantara rekan-rekan kerja. Sebuah keluarga, sebuah tim, sebuah kelompok yang memiliki tujuan harusnya bekerjasama untuk menjalankan tugas agar tercapainya suatu tujuan bersama. Dengan bekerjasama, solid, tentu rintangan dan ujian seberat apapun, akan mudah dihadapi bersama, akan mudah untuk diselesaikan bersama.

Namun, apabila rekan kerja tidak memiliki rasa solid, dan rasa saling peduli kepada rekan yang lain, alias egois. Tentu sebuah tujuan akan sulit tercapai.

Semoga bermanfaat dan semangat pagi.

0 comments:

Posting Komentar