*Materi Tayang AIHQ*
*DK PSDM ODOJ*
🏡Oase Dakwah
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Senin, 16 Desember 2019
*Dan Ketika Aku Harus Berpulang*
Oleh: @rochma_yulika
Perjalanan hidupku dari hari ke hari tak lain sedang menjemput kematian.
Tapi sayangnya aku tak menyadari bahwa maut mengintaiku di setiap kesempatan. Mungkinkah saat aku sedang shalat, atau aku sedang bermaksiat? Tidak, aku tak ingin berjumpa dengan Rabbku dalam keadaan sesat. Aku ingin selamat kala ajal sudah mendekat.
Saat aku tilawah al Quran, saat saat aku sedang memerbanyak amalan.
Saat seperti itu yang kuharapkan untuk berpulang.
Namun aku khawatir saat bersendau gurau atau dalam keburukan sang malakul maut bersiap menjemput. Jangan Ya Allah...
Aku ingin di saat terbaik kala waktuku habis tak lagi tersisa.
Begitulah kematian yang waktunya tak ditentukan. Tak ada yang tahu kapan semua akan berakhiran. Mungkin aku akan terkagetkan oleh datangnya malaikat yang akan mengambil nyawaku selamanya. Ooh... tidak...
Tapi kini semua sudah terjadi tak bisa ditahan walau sehari.
Untuk menangguhkan kematian agar tak terjadi.
Semua sudah tak mungkin lagi.
Dan kini... Aku sudah berada di dalam liang lahat.
Saatnya aku kan bertemu dengan malaikat.
Akan ditanya tentang siapa sesembahan kita, digunakan untuk apa umurku selama hidup. Dan ketika aku diberi harta kemana saja harta itu dibelanjakan?
Lisanku tak mampu berkata-kata, namun tangan, kaki dan seluruh anggota tubuhku yang lain serta merta menjawab pertanyaan yang dihadirkan. Menangis meratapi yang sedang terjadi kala semua yang disesali tak bisa kembali.
Terbayangkah diri kita ketika ajal sudah di depan mata dan tubuh kaku tergolek di liang lahad sementara bekal tak seberapa dan justru dosa tak terhitung jumlahnya. Begitulah Sang Khalifah Abu Bakar al-Shiddiq Ra berkata:
من دخل القبر بلا زاد فكانما ركب البحر بلا سفينة
_“Orang yang masuk ke liang lahad tanpa bekal sama dengan berlayar di laut tanpa kapal.”_
Jangan sampai kita rugi ketika harus menghadap Ilahi.
Kumpulkan pahala sebanyak mungkin dengan terus menjalani kebaikan hingga batas akhir kehidupan kita masing-masing.
Yahya bin Mu’adz al-Razi melukiskan kebahagiaan orang yang melakukan persiapan sebelum memasuki persinggahan pertamanya, _“Berbahagialah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya; berbahagialah orang yang membangun kuburan sebelum ia dimasukkan ke liang kubur; dan berbahagialah orang yang ridha bertemu Rabbnya sebelum ia dipanggil menemui-Nya.”_
Apakah kita ingin Surga hadir di kubur kita sebelum Surga sesungguhnya? Atau sebaliknya yakni dihadirkan neraka di kubur kita sebelum naraka yang sesungguhnya? Mari kita perbaiki diri untuk kehidupan sejati.
◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇
AIHQ - DK PSDM ODOJ
AIHQ/486/16/12/2019
oaseodoj@gmail.com
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
0 comments:
Posting Komentar