KENANGAN

Kenangan
Mungkin aku adalah dari sekian wanita yang juga mengagumi sosokmu. Aku tau itu, hingga begitu sulit untukku mengatakan tentang kebenaran perasaan ini.
Kau yang pernah berlabuh, mengisi sedikit ruang di jiwa. Meninggalkan sedikit tinta kebahagiaan, hingga kini masih melekat erat dalam jiwa. Walau aku berusaha keras untuk tetap diam, hingga kau tak akan pernah tau tentang semua memori-memori yang masih ku simpan.
Mungkin, kau menganggapku melupakan semua dengan mudah. Tidak, bahkan akupun tak ingin melupakan sedikitpun memori itu walau sedetik saja. Bagiku, kau begitu bermakna dan aku tak ingin semua itu hilang dengan mudah begitu saja.
Sedang apa kau disana? Apakah kau sibuk meniti masa depanmu? Apakah kau bahagia disana? Apakah ada wanita lain yang kau fikirkan? Adakah kau memikirkanku? Seperti aku memikirkanmu?
Aku ingin jawaban.
Akupun berfikir, terus dan terus menasihati diri. Untuk tidak lemah di hadapanmu. Aku ingin kau melihatku telah berubah, menjadi wanita yang kuat, menjadi seorang wanita tegar, seolah aku telah benar-benar jauh darimu, benar-benar move-on darimu. Tidak, terkadang aku juga ingin kau tau. Bahwa aku, masih mengagumimu.
Perlu kau tau, alasanku untuk tidak mengatakan cinta hingga saat ini. Karena semua ini, aku benar mengagumimu. Aku ingin rasa ini tetap diam, biarlah hanya Allah yang faham benar tentang diriku.
Ku ingin menempa diri agar pantas untukmu, ku ingin menjadi wanita yg pantas  agar mampu menemanimu di setiap lembar kehidupan, menjadi wanita yang cerdas agar mampu kau andalkan, menjadi wanita yang lembut agar menjadi ketenangan untukmu, menjadi wanita yang kuat agar bisa menjadi sandaran untukmu, dan aku ingin menjadi wanitamu.
Aku tak ingin mengumbar-umbar rasa ku ini. Hingga, waktu yang tepat itu tiba. Dan takkan ada alasan lagi bagi ku untuk tidak menolakmu, dan mengatakan semua apa yang ku rasa.
Tapi, sekarang yang ku tau. Kamu itu pacaran! Tak ada yang dapat ku katakan. Karna aku juga tahu, kau memiliki keinginan dan kriteria wanitamu sendiri. Dan aku, mungkin belum termasuk dalam kriteria wanitamu. Tak masalah untukku, aku masih tetap percaya, bahwa jodoh gak akan kemana.
Aku ingin katakan, kamu itu jahat yaa... kenapa kemarin kamu bilang “aku masih mencintaimu... melihat kau sendiri, aku ingin kembali menemani hari-harimu, bersamamu. Tapi, sekarang aku sedang bersama yang lain. Dan ia sama sekali tidak melakukan kesalahan, aku tak mungkin meninggalkan wanita begitu saja. Tapi, sungguh aku ingin bersamamu.”
Gombal banget kamu yaa! “gak gombal, serius!”
Aku percaya bahwa kamu mengatakan hal yang benar-benar kamu rasakan. Tapi, aku juga tak akan menerima mu. Tapi, kalau kamu minta aku jadi istri, kamu datang ke rumah melamar, wahhh seribu kali mikir aku kalau harus nolak.
Begitulah...
Jika saat ini kau memikirkan ku. Maka, kau harus tau, bahwa aku juga sedang memikirkanmu. Tapi, jika tidak. Biarlah aku yang mencoba untuk tetap mengagumi dalam diam.
Meski aku tak terlalu perduli lagi, tetap saja rasa mengagumi itu tetap ada untukmu.


0 comments:

Posting Komentar