MENJAUHI PRASANGKA BURUK

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ

🌺💡⚠📢
*MENJAUHI PRASANGKA BURUK*

💧Di antara ajaran Islam dalam bermuamalah dengan manusia adalah agar ```selalu berprasangka baik kepada orang lain.```

👉🏻 Hal ini termasuk _*akhlak yang mulia,* karena dengan kita berprasangka baik kepada orang lain, maka kita akan menjaga diri dari mencari-cari keburukan dan kesalahannya, juga menjaga diri dari membicarakan aibnya, serta tidak menuduhnya dengan tuduhan dusta.

✔ Sehingga akan memberikan _efek ketenangan dan keamanan_ bagi hati serta menghindarkan timbulnya kebencian.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ

📚 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

_“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya perkataan.”_
(HR. Bukhari 5143 dan Muslim 2563)

🗣 Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah ketika menjelaskan tentang makna menjauhi prasangka buruk dalam hadits di atas menukil ucapan Imam al-Khaththabi rahimahullah dan selainnya:

_“Maknanya adalah meninggalkan pelampiasan dari sebuah persangkaan buruk yang bisa membahayakan orang yang dicurigai, demikian pula persangkaan yang terus menetap di hati tanpa bukti._

👉🏻 _Yang demikian itu karena prasangka yang hanya muncul di awal adalah lintasan benak yang tidak mungkin bisa ditolak, dan yang tidak mungkin bisa ditolak maka tidaklah dihitung sebagai dosa.”_
(Fathul Bari 13/625)

🗣 Kemudian Ibnu Hajar al-Asqalani juga menukil ucapan Imam al-Qurtubi rahimahullah ketika menafsirkan makna menjauhi prasangka dalam surat al-Hujurat ayat 12:
_"Makna prasangka di sini adalah tuduhan tanpa ada sebab, seperti menuduh orang lain berbuat buruk tanpa ada bukti yang nampak yang menunjukkan akan hal itu.”_
(Fathul Bari 13/625)

❌❌
*Prasangka Buruk Menyebabkan Tajassus*

📚 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا

_“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain.”_
(QS. al-Hujurat [49]: 12)

🗣 Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr hafidzahullah berkata dalam kitabnya Rifqan Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah hal. 24:

_“Dalam ayat ini terdapat perintah untuk menjauhi kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Ayat ini juga mengandung larangan berbuat tajassus._

```Tajassus adalah mencari-cari kejelekan-kejelekan orang lain, dan perbuatan ini biasanya muncul akibat dari adanya prasangka yang buruk.”```

📝 Kemudian masih di halaman yang sama, beliau menukil ucapan Abu Hatim Ibnu Hibban al-Busti rahimahullah dalam kitab Raudhatul ‘Uqalahal 133:

التَجَسُّسُ مِنْ شُعَبِ النِّفَاقِ، كَمَا أَنَّ حُسْنَ الظَّنِّ مِنْ شُعَبِ الإِيْمَانِ، وَالعَاقِلُ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِإِخْوَانِهِ، وَيَنْفَرِدُ بِغُمُوْمِهِ وَأَحْزَانِهِ، كَمَا أَنَّ الجَاهِلَ يُسِيْءُ الظَّنَّ بِإِخْوَانِهِ، وَلَا يُفَكِّرُ فِيْ جِنَايَاتِهِ وَأَشْجَانِهِ

*“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana prasangka baik adalah cabang dari keimanan.*

📢 _Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya_ dan tidak ingin membuatnya gelisah dan bersedih.

🥀 Sedangkan _orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya,_ dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita.”

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

*@cahayasunnah*

https://t.me/cahayasunnah
══════ 🌺✿🌺 ══════
Repost by :  
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ~( _akhwat_ )~
☎ Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar