Mungkin aku adalah dari sekian wanita yang juga mengagumi sosokmu.
Aku tau itu, hingga begitu sulit untukku mengatakan tentang kebenaran perasaan
ini.
Kau yang pernah berlabuh, mengisi sedikit ruang di jiwa.
Meninggalkan sedikit tinta kebahagiaan, hingga kini masih melekat erat dalam
jiwa. Walau aku berusaha keras untuk tetap diam, hingga kau tak akan pernah tau
tentang semua memori-memori yang masih ku simpan.
Mungkin, kau menganggapku melupakan semua dengan mudah. Tidak,
bahkan akupun tak ingin melupakan sedikitpun memori itu walau sedetik saja.
Bagiku, kau begitu bermakna dan aku tak ingin semua itu hilang dengan mudah
begitu saja.
Sedang apa kau disana? Apakah kau sibuk meniti masa depanmu? Apakah
kau bahagia disana? Apakah ada wanita lain yang kau fikirkan? Adakah kau
memikirkanku? Seperti aku memikirkanmu?
Aku ingin jawaban.
Akupun berfikir, terus dan terus menasihati diri. Untuk tidak lemah
di hadapanmu. Aku ingin kau melihatku telah berubah, menjadi wanita yang kuat,
menjadi wanita yang shalihah, menjadi seorang wanita tegar, seolah aku telah
benar-benar jauh darimu, benar-benar move-on darimu. Tidak, terkadang aku juga
ingin kau tau. Bahwa aku, masih mengagumimu.
Perlu kau tau, alasanku untuk tidak mengatakan cinta hingga saat ini.
Karena semua ini, aku benar mengagumimu. Aku ingin rasa ini tetap diam, biarlah
hanya Allah yang faham benar tentang diriku.
Ku ingin menempa diri agar pantas untukmu, ku ingin menjadi wanita
shalih agar mampu menemanimu di setiap lembar kehidupan, menjadi wanita yang
cerdas agar mampu kau andalkan, menjadi wanita yang lembut agar menjadi
ketenangan untukmu, menjadi wanita yang kuat agar bisa menjadi sandaran
untukmu, dan aku ingin menjadi wanitamu.
Aku tak ingin mengumbar-umbar rasa ku ini. Hingga, waktu yang tepat
itu tiba. Dan takkan ada alasan lagi bagi ku untuk tidak menolakmu, dan
mengatakan semua apa yang ku rasa.
Dan saat ini, aku sedang memfokuskan meraih cinta-Nya....
Begitulah...
Jika saat ini kau memikirkan ku. Maka, kau harus tau, bahwa aku
juga sedang memikirkanmu. Tapi, jika tidak. Biarlah aku yang mencoba untuk
tetap mengagumi dalam diam.
Meski aku tak terlalu perduli lagi, tetap saja rasa mengagumi itu
tetap ada untukmu.
0 comments:
Posting Komentar