Abdullah bin Ummi Maktum

 OneDayOneShiroh-l📚


🌀MATERI 124


بسم الله الرحمن الرحيم


☄Abdullah bin Ummi Maktum☄


Seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum bertanya, "Ada seseorang bernama Muhammad  yang membawa ajaran baru?" Temannya mengiyakan.


"Ajaran yang mengajak menyembah Tuhan Yang Maha Tinggi?" tanya Abdullah bin Ummi Maktum lagi.


"Benar."


"Tuhan itu tidak bisa diraba seperti berhala?"


"Betul, Abdullah bin Ummi Maktum. Begitulah yang diajarkannya."

Abdullah bin Ummi Maktum termenung sambil menggosok-gosok ujung jemari tangannya.


"Tuhan yang tidak bisa diraba?" Pikir Abdullah bin Ummi Maktum, "Padahal ujung jariku ini sudah mengenal betul berhala-berhala. Aku bahkan bisa membedakan Latta dan Uzza dengan memegang hidung mereka. Seandainya aku bisa bertemu sendiri dengan Muhammad!"


Sahabat fillahku, dengan dipenuhi rasa ingin tahu yang besar, Abdullah bin Ummi Maktum menemui Rasulullah. Sayang sekali, saat itu Rasulullah sedang menyampaikan ayat-ayat Al Qur'an kepada Walid bin Mughirah. Ia adalah seorang pembesar Quraisy yang sangat diharapkan keislamanannya.


Namun Abdullah bin Ummi Maktum tidak mengetahui kehadiran Walid, dia terus mendesak, mendesak dan mendesak Rasulullah agar saat itu juga menerangkan tentang Islam kepadanya. Karena tidak tahan didesak terus, sedangkan beliau sedang mendakwahi seorang tokoh penting, Rasulullah membuang wajah beliau.


Sahabat fillahku, saat itu, firman Allah turun untuk menegur beliau, 

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukan engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat padanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), maka engkau (Muhammad) memberi perhatian padanya...."(QS 'Abasa,80 ayat 1-6)


Demikianlah sahabat fillahku Allah sangat menjaga utusan-Nya dari kesalahan, bahkan untuk kesalahan sekecil itu. Apalagi Rasulullah adalah orang yang sangat halus perasaanya sehingga jika akan merugikan orang miskin atau orang lemah, beliau merasa takut.


Kita lanjutkan besok kisahnya yaa..insya Allah 😊



📝Catatan Tambahan📝


🌸Karena Dengki🌸


Kebanyakan para pembesar Quraisy tidak mau mengikuti Nabi bukan karena  lebih yakin dengan berhala, melainkan lebih karena dengki, mengapa Muhammad  yang diangkat menjadi Nabi, bukan mereka? Walid bin Mughirah berkata, "Wahyu didatangkan kepada Muhammad bukan kepadaku, padahal aku kepala dan pemimpin Quraisy, juga tidak kepada Abu Mas'ud Amr bin Umair Ats Tsaqafi sebagai pemimpin Tsaqif. Kami adalah pembesar-pembesar dua kota."


         🖊MATERI 124🖊

Related Posts:

  • Semangat Subuh ~ @QuoteOfTheDay Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Semangat Subuh “Ketika Anda memutar kunci mobil, apakah Anda pernah berharap mobil Anda mogok? Ketika Anda pergi tidur, apakah Anda pernah berharap Anda mungkin tida… Read More
  • MINDFULNESS UNTUK RAIH KETENANGAN ~ Oleh Sukmadiarti Perangin-angin MINDFULNESS UNTUK RAIH KETENANGAN Isu kesehatan mental menarik perhatian dari banyak kalangan, khususnya di masa pandemi ini. Berbagai permasalahan yang terjadi sebagai efek dari pandemi menimbulkan kecemasan, keta… Read More
  • Mari Lembutkan Hati Dengan Ingat Mati ~ Ust.Abdullah Haidir Mari Lembutkan Hati Dengan Ingat Mati.....MahaBenar Allah: وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس بأي أرض تموت"Tdk ada seorang pun yg tahu, apa yg dia lakukn besok, tdk ada seorang pun yg tahu, di negeri mana dia … Read More
  • SEDERHANA DALAM CINTA & BENCI ~ umma.id SEDERHANA DALAM CINTA & BENCIDari Abu Hurairah (aku menduga, bahwa dia memarfu’kannya) berkata:“Cintailah orang yang engkau cintai seperlunya, karena bisa saja suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang… Read More
  • Kajian Riyadhus Shalihin ~ Bab 369 ~ Hadist 1858 Kajian Riyadhus Shalihin=============================💦☀💦☀💦☀💦☀💦☀💦📚 Bab 369Apa-apa Yang Perlu Diucapkan Dan Dikerjakan Oleh Seseorang Yang Menumpuk-numpuk Apa-apa Yang Dilarang Oleh Agama Atas DirinyaAllah Ta'ala b… Read More

0 comments:

Posting Komentar