Penyebab Sombong

Sombong adalah kata yang tidak asing lagi untuk kita dengar. Sombong merupakan salah satu sifat tercela, untuk itu Allah melarang dan tidak menyukai hamba-Nya bersifat sombong.

Adapun ciri-ciri sombong diantaranya adalah merasa benar, merasa diri paling hebat, tidak mau mendengarkan nasihat dari orang lain.

Sebagai hamba Allah yang lemah, yang dho'if, dan serba kekurangan. Tentu kita membutuhkan sang Maha Sempurna yaitu Allah SWT. Manusia seperti kita yang masih membutuhkan belas kasih dari-Nya, yang selalu menengadahkan tangan pada-Nya, berjalan di atas tanah-Nya juga memakan makanan hasil dari tanah-Nya, dan akan dikuburkan di  dalam tanah-Nya, mengapa harus berisifat langit?

Untuk itu, tidak ada yang pantas untuk di sombong kan di diri kita. Karena sejatinya apapun yang bersama kita saat ini hakikatnya adalah Milik Allah SWT.

Untuk menghindari sifat sombong kita harus mengetahui penyebab-penyebab munculnya sifat tersebut. Sehingga,  ketika kita dihadapkan oleh hal tersebut tidak salah dalam beranggapan dan mengambil keputusan.

Adapun beberapa penyebab yg membuat manusia sombong diantaranya sebagai berikut:

1. Harta

Harta bisa didefinisikan sebagai uang dan emas atau benda-benda berharga lainnya.
Kepemilikan harta dalam Islam tidak dilarang dalam Islam. Apalagi Islam sangat menghargai kepemilikan pribadi, termasuk harta.
Pada dasarnya harta hanya digunakan sebagai sarana untuk mempermudah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan adanya harta, manusia akan mudah untuk berzakat, shodaqoh, infaq, membangun prasarana sekolah, masjid, rumah sakit, berhaji, dan lainnya.
Namun, tidak semua manusia memperlakukan harta sesuai dengan kegunaannya. Banyak yang memiliki harta namun itu hanya untuk tujuan memperkaya diri juga untuk memperlihatkan kepada orang lain.

2. Pangkat

Berlomba-lomba mendapatkan pangkat (jabatan) adalah fenomena yang sudah biasa kita lihat. Dengan cara menyogok pun dilakukan agar bisa mendapatkan pangkat.  Setelah mendapat kan pangkat, seolah duniapun ikut berubah. Teman pilah pilih. Makan pilah pilih. Tempat belanja pilah pilih. Menyapa pun pilah pilih.

3. Ilmu

Sebatang padi, jika semakin berisi maka ia akan semakin menunduk. Begitulah gambaran seorang yang punya ilmu. Jika ia semakin banyak memiliki ilmu, seharusnya semakin tawadhu.
Tapi terkadang banyak juga Ketika ia sudah memiliki ilmu, iapun menjadi angkuh dan tidakk ingin berteman lagi dengan orang yang bodoh.

4. Amal ibadah

Ibadah yang kita kerjakan hendaknya kita lupakan. Dan dosa yang pernah kita lakukan hendaknya selalu kita ingat.
Karena mengingat-ingat amal ibadah hanya akan membuat kita merasa lebih baik dari orang lain. Padahal, hanya Allah yang maha mengetahui yang tampak dan yang tersembunyi.

Related Posts:

  • JEJAK ISLAM DI INDIA*💍 SERI SEJARAH ISLAM* ``` 🌏 JEJAK ISLAM DI INDIA ``` ▪Peradaban Islam telah menyinari ujung-ujung dunia. Cahayanya menyebar di tiap jengkal wilayah yang pernah dimasukinya. Di antara kisah yang menarik … Read More
  • RAMADHAN YANG AKAN KURINDUKAN📋 *RAMADHAN YANG AKAN KURINDUKAN* Artikel Telegram: http://t.me/taawundakwah بِسْمِ اللَّهِ الرَّح¡… Read More
  • Panduan Zakat Fitroh*Panduan Zakat Fitroh* Al-Imam Baha'uddin Abdurrohman Al-Maqdisi (624 H) berkata: _(1). Zakat fitroh diwajibkan atas setiap muslim (laki atau perempuan, dewasa atau anak kecil, merdeka atau hamba sahaya)._ _(2). Wajib bagi ya… Read More
  • KAMI LEBIH MEMBUTUHKAN DOAMU☘🌹🌹🌹☘ *KAMI LEBIH MEMBUTUHKAN DOAMU* ODOL - One Day One Lesson, 4 / 2019   @ Cahyadi Takariawan, Dewan Pembina LazisQu       Salah satu kebiasaan orang-orang salih zaman… Read More
  • Kepercayaan VS 1000 Dinar*_Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakatuh_* *_Semangat Subuh_* Diceritakan bahwa suatu hari Imam Al-Bukhari naik di sebuah kapal dengan membawa uang sebesar 1000 dinar. Pada saat itu, uang tersebut dianggap jumlah yang b… Read More

0 comments:

Posting Komentar