Bagaimana adab bergaul antara ikhwan dan akhwat?

📝 *Bagaimana adab bergaul antara ikhwan dan akhwat?* ⁉

❓🌹 ```Akhwat : ``` 

Assalamualaikum Ustadz,

Setelah sekian waktu berjalan ana belajar sunnah, sering tampak di hadapan ana, ada asatidz kita yang dengan biasanya berbincang bincang dengan murid akhwatnya, yang biasanya murid2 ini adalah akhwat2 kajian ummahat. Katanya kita tidak boleh bercampur baur dengan yang bukan mahrom, tp ini kok mrk berbincang bincang seperti orang pd umumnya sambil tertawa tawa. Akhwat2nya kebanyakan tidak bercadar, malah pernah si ustadznya menjenguk akhwat yg sakit, bertatap muka, ngobrol, bercanda, dan lain2..apakah kalau karena ustadz maka diperbolehkan?
Dan ada juga sekelompok ikhwan yg membuat acara kajian khusus umahat, ketika sedang persiapan, akhwat2 dengan enaknya tanpa ada rasa sungkan mereka berbicara dengan para ikhwan2 itu, bercanda dll...sebnarnya batasan pergaulan antara lawan jenis dan ikhtilat itu sejauh mana? kok ana merasa ini gak ada bedanya dengan ana waktu masih belum ngaji, yg beda cuma penampilan aja. Mohon jawabannya ustadz, ana gak mau belajar agama cuma jd topeng aja, sementara kelakuan tidak berubah dan bermudah mudah dengan dosa. Syukron

Walaikumsalam

‼ ```Redaksi Salam Dakwah : ```

و عليكم السلام و رحمة الله وبركاته

📝 Imam Bukhari di kitabnya memberi judul salah satu bab nya: *saat dibolehkannya seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita di khalayak manusia.*

📚 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

سمعت أنس بن مالك رضي الله عنه، قال: جاءت امرأة من الأنصار إلى النبي صلى الله عليه وسلم فخلا بها، فقال: «والله إنكم لأحب الناس إلي» أخرجه البخاري رقم 5234

_Datang seorang wanita dari kaum Ansor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkhalwat dengannya, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Demi Allah kalian (kaum Anshor) adalah orang-orang yang paling aku cintai._

⚠ Jadi seorang pria boleh berbincang dengan wanita ketika berada di tempat umum (kelihatan banyak orang) untuk tujuan yang dibolehkan. Ini berbeda dengan laki-laki dan perempuan yang berpacaran di tempat umum, meskipun mereka tidak berkhalwat tapi mereka telah melakukan sesuatu hal yang mengantarkan ke arah zina, padahal Allah ta’ala telah melarang manusia mendekati zina:

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (الإسراء:٣٢)

_"dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk."_

✋🏻 Kesimpulannya: jika tidak ada keperluan maka sebaiknya itu ditinggalkan meskipun pembicaraan itu dilakukan di khalayak ramai.

Wallahu a’lam

🌏 Sumber : Artikel SalamDakwah.com
══════ 🌺✿🌺 ══════  
Repost by :   
☘ *MUSLIMAH ISTIQOMAH* ☘group sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah (  _akhwat_ )
☎ Admin : +62812 6468 4099 / +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)

0 comments:

Posting Komentar