MUKMIN YANG KUAT, LEBIH DICINTAI

 OASE FAJAR

https://t.me/oasefajar


MUKMIN YANG KUAT, LEBIH DICINTAI


Allah Ta’ala memiliki sifat cinta kepada sesuatu. Kecintaan Allah kepada sesuatu bertingkat-tingkat, kecintaan-Nya kepada mukmin yang kuat [imannya] lebih dalam daripada kecintaan-Nya kepada mukmin yang lemah [imannya].


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,


الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِل اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ


​“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala daripada mukmin yang lemah.”​ 

(HR. Muslim)


Orang mukmin yang kuat adalah orang yang menyempurnakan dirinya dengan 4 hal;


[1] Ilmu yang bermanfaat,

[2] Beramal salih,

[3] Saling mengajak kepada kebenaran, dan

[4] Saling menasihati kepada kesabaran.


Adapun mukmin yang lemah adalah yang belum bisa menyempurnakan semua tingkatan ini.


(Bahjat Al-Qulub Al-Abrar wa Qurratu ‘Uyun Al-Akhyar Syarh Jawami’ Al-Alkhbar karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu ta’ala, cetakan Darul Kutub Ilmiyah, hal. 40-46.)


Dari sisi ini, mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin lemah. Hanya saja (sebagaimana lanjutan hadits tersebut),

 

وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ


​“… Masing-masing ada kebaikannya.”​


Sebab, keimanan itu seluruhnya baik. Mukmin yang lemah padanya ada kebaikan.


Akan tetapi, mukmin kuat lebih banyak kebaikannya daripada mukmin yang lemah; baik untuk diri sendiri, agama, maupun saudara kaum muslimin. 

Wallahu a'lam.


Ustadz DR. Musyaffa Ad-Dariny, MA حفظه الله

#oasefajar #muslimahsolo_raya 

0 comments:

Posting Komentar