Resume Kajian Fikroh Qur’an
Tafsir Surat Al Bayyinah (Lanjutan)
Bersama KH. Abdul Aziz AR, LC, Al-Hafidz
🌺Surat2 Al-Bayyinah, al-Qadr dan Al-Aalaq adalah motivasi utk bersama Al-Qur’an
🌺Juz 30 itu fokus membahas jatidiri manusia, perbedaan manusia yg bersama wahyu dan yg tidak besama wahyu.
🌺Yg jauh dari Al-Qur’an tdk akan menemukan manhaj hidup yg benar maka mereka bisa menjadi syarrul bariyyah (makhluq terburuk). Syarrul Bariyyah bisa lebih jahat dari setan. Dia tidak digoda lagi oleh setan tapi malah membimbing setan.
(وَٱتۡلُ عَلَیۡهِمۡ نَبَأَ ٱلَّذِیۤ ءَاتَیۡنَـٰهُ ءَایَـٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنۡهَا فَأَتۡبَعَهُ ٱلشَّیۡطَـٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡغَاوِینَ)
[Surat Al-A'raf 175]
Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.
🌺Manusia dg prestasi keimanan tinggi tdk lagi berhadapan dengan setan tapi dengan tentara-tentara setan di kalangan manusia tersebut.
🌺Para alim bisa bebas dari godaan setan di waktu ibadah, sholat dll tapi godaan besarnya adalah dalam hal istiqomah di jalan Allah.
🌺 Khoirul bariyyah(manusia terbaik) itu bisa lbh unggul dari malaikat.
Allah muliakan mereka dg surga tertinggi yaitu firdaus.
🌺Malaikat menjadi taat wajar karena settingan Allah, tak ada nafsu dan tantangan.
Tapi manusia menjadi taat itu karena sabar...
(وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةࣰ وَحَرِیرࣰا)
[Surat Al-Insan 12]
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.
🌺 Hurun in (Bidadari surga bermata belo) sangat hormat kepada wanita2 dunia yg masuk surga krn kesabarannya menjadi mukminah saat di dunia. Sementara Hurun In hanya diciptakan untuk hiasan di surga.
🌺Surat Al-Bayyinah, Al-Qadr dan Al-Alaq adalah surat2 motivasi agar kita hidup dg Al-Qur’an dan menjadi khoirul bariyyah
🌺Fikrah ini terkuatkan oleh cerita tentang sahabat Ubay bin Kaab (UBK).
Rasulullah menyampaikan kiriman salam dari Allah kpd Ubay bin Kaab, dandia sangat kaget dan bertanya benarkah? Bukan karena tidak percaya ucapan Rasulullah. Tapi karena merasa tidak layak dimuliakan seperti itu. Ia pun sangat terharu.
Ini tidak lain karena UBK menonjol dalam bidang Al-Quran.
🌺Lalu Rasulullah bersabda:
إن الله امرني أن أقرءعليك سورة البينة
Innallaha amaroni an aqra alaika suratal bayyinah...
Sungguh Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu surat Al-Bayyinah..
🌺Dengan sabda Nabi tersebut UBK menjadi sangat spesial. Ada apa antara dirinya dg surat Al-Bayyinah?
Karena ternyata seluruh keutamaan amal yg ada di surat Al-Bayyinah ada pada diri UBK.
Ia telah melaksanakannya semua.
(وَمَاۤ أُمِرُوۤا۟ إِلَّا لِیَعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخۡلِصِینَ لَهُ ٱلدِّینَ حُنَفَاۤءَ وَیُقِیمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَیُؤۡتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَ ٰلِكَ دِینُ ٱلۡقَیِّمَةِ)
[Surat Al-Bayyinah 5]
Ibadahnya Ikhlas, menegakkan shalat, membayar zakat infak sedekah sdh dilaksanakan UBK semua dengan sebaik-baiknya.
Maka dibacakannya surat ini kepada UBK mempunya pesan: Bertahanlah kamu wahai UBK menjadi hamba Allah yang melaksanakan surat Al-Bayyinah.
🌺Jangan menjadi منفكين Munfakkina= orang yang menyia-nyiakan Al-Qur’an
Berinteraksi dengan Al-Qur’an bukan dalam posisi suka-suka, kadang mau kadang tidak.
🌺Puncak pesan Al-Bayyinah utk Ahlul kitab dan musyrikin:
ذالك لمن خشي ربه
Dzalika liman khosyiya rabbah.
Jangan terlena dengan label-label yang tidak menjamin apa-apa. Label Ahlul Kitab tidak artinya jika tidak takut kepada Allah. Demikian juga kaum Musyrik yang bangga sebagai kaum Quraisy yang disebutkan dlam AlQur’an.
Tidak ada gunanya semua. Yang berguna adalah liman khosyiya Rabbah, orang yang takut kepada Tuhannya.
🌺Maka tdk perlu bangga dg label organisasi, partai, yayasan dll. Bukan berarti tidak penting. Penting tapi hanya sarana atau kendaraan.
Jika tdk khosyiya rabbah bahkan label keluarga Rasul pun tdk ada gunanya di hadapan Allah swt.
🌺Yg perlu kita pahami kata al-bayyinah sangat banyak dalam Al-Qur’an, di S. Hud, Al An’am dll.
Ada yang bentuknya بينة Bayyinatun (mufrod/tunggal) ataupun بينات bayyinaat (jamak).
🌺Semua bermuara kpd arti mukjizat. Ketika makna mukjizatnya Al-Qur’an Allah isyaratkan khusus.
Di surat Al-A’raf ;
(وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَـٰلِحࣰاۚ قَالَ یَـٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَیۡرُهُۥۖ قَدۡ جَاۤءَتۡكُم بَیِّنَةࣱ مِّن رَّبِّكُمۡۖ هَـٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمۡ ءَایَةࣰۖ فَذَرُوهَا تَأۡكُلۡ فِیۤ أَرۡضِ ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوۤءࣲ فَیَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ أَلِیمࣱ)
Kalimat: ja’atkum bayyinatu mirrabikum di ayat ini bermakna mukjiat berupa seekor unta dari Allah.
Ketika kepada Nabi Musa digunakan bayyinat, karena mukjizat yang turun kepadanya beragam :
(فَإِن زَلَلۡتُم مِّنۢ بَعۡدِ مَا جَاۤءَتۡكُمُ ٱلۡبَیِّنَـٰتُ فَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِیزٌ حَكِیمٌ)
[Surat Al-Baqarah 209]
Tetapi jika kamu tergelincir setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.
🌺Kata Albayyinah ketika yg dimaksud adalah Al-Qur’an maka ditambah wa hudan wa rahmah
(أَوۡ تَقُولُوا۟ لَوۡ أَنَّاۤ أُنزِلَ عَلَیۡنَا ٱلۡكِتَـٰبُ لَكُنَّاۤ أَهۡدَىٰ مِنۡهُمۡۚ فَقَدۡ جَاۤءَكُم بَیِّنَةࣱ مِّن رَّبِّكُمۡ وَهُدࣰى وَرَحۡمَةࣱۚ فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن كَذَّبَ بِـَٔایَـٰتِ ٱللَّهِ وَصَدَفَ عَنۡهَاۗ سَنَجۡزِی ٱلَّذِینَ یَصۡدِفُونَ عَنۡ ءَایَـٰتِنَا سُوۤءَ ٱلۡعَذَابِ بِمَا كَانُوا۟ یَصۡدِفُونَ)
[Surat Al-An'am 157]
Atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.” Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk dan rahmat dari Tuhanmu. Siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling.
🌺Kesitimewaan yg lain semua mukjizat Allah tidak diberi sifat hudan wa rahmah. Karena ketika manusia menentang langsung di azab. Tapi bayyinah yg bermakna Al-Qur’an ditambah sifat petunjuk dan rahmat. Karena orang yang menentang tidak langsung mendapat azab seperti umat-umat Nabi terdahulu.
🌺Mukjizat Al-Qur’an itu bahasa. Meski tdk semua orang faham bahasa Arab. Jika orang mau menengar dg hati atau ikhlas pada umumnya akan tersentuh oleh bahasa dalam Al-Qur’an. Banyak kisah2 tentang ini.
🌺Misalnya:
Syaikh Muhammad Arifi suatu kali dipanggil ke Jerman untuk bertemu masyarakat Jerman.
Di suatu forum awalnya dia membacakan narasi berbahasa Arab karangan sendiri, tentang kegiatan sehari-hari, lalu di bagian kedua dia membacakan Surat Maryam 2 halaman.
Kemudian bertanya kepada orang-orang Jerman tersebut, manakah ucapan Bahasa Arab yg lebih menarik? Mereka mengatakan: yang bagian kedua. Tidak lain adalah surat Maryam.
Dari aksi itu kemudian 14 orang masuk Islam.
🌺Kisah lain: Di sebuah Rumah Sakit di Jeddah kalau malam hari diperdengarkan lantunan tilawah dengan suara pelan. Saat yang dibacakan adalah surat Qaf ada seorang pasien wanita Nashara betanya kepada petugas, ini suara apa kok begitu menyentuh? Petugas menjawab: ini adalah Ayat Al-Qur’an. Lalu si pasien minta bertemu dengan pimpnan RS hanya utk menyatakan iman dg Al-Qur’an dan bersyahadat. Masyaallah.
🌺Nah, Kita yg sudah lama beriman jangan sampai tidak merasakan indahnya mukjizat bahasa Al-Qur’an ini.
Di balik mukjizat segi bahasa, yang tidak paham saja bisa ditembus hatinya apalagi jika faham.
🌺Para orientalis yg sering gembar-gembor bahwa Al-Qur’an adalah buatan Muhammad akhirnya tersentuh dg Surat Abasa. Karena di Surat Abasa ini Rasulullah ditegur oleh Allah. Para orientalis berfikir, tidak mungkin kalau buatan Muhammad sendiri ada bab yang mengkritik dirinya.
🌺Para kafirin Quraisy pun bukan tdk percaya dengan Al-Qur’an, tapi karena mereka sombong dan gengsi untuk mengakui karena merasa lebih senior, lebih tua dll. Namun mereka takluk dengan surat Rum. Karena di Surat Rum ini ada info tentang sesuatu yang belum terjadi. Yaitu bangsa Rumawi setelah mengalami kekalahan akan mengalami kemenangan. Dan benar terjadilah. Setelah ayat ini turun mereka tdk lagi bisa mengatakan bhwa Al-Qur’an buatan Muhammad, apalagi setelah turun Al-Isra.
🌺Yg perlu dipahami juga bahwa di balik semua wahyu2 Allah memiliki kesamaan dalam isinya yaitu salah satunya perintah beribadah hanya kpd Allah swt tanpa syirik, mengerjakan shalat dan menunaikan zakat.
🌺Allah menegur Ahlul Kitab kenapa menentang AlQur’an padahal isinya sama dengan kitab-kitab sebelumnya.
(إِنَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِینَ فِی نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمۡ شَرُّ ٱلۡبَرِیَّةِ)
[Surat Al-Bayyinah 6]
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
🌺Kata Bariyyah dari kata baro’a. Bariyyah= manusia ciptaan Allah
Atau dari kata Al-Barr= daratan, karena hidup di darat.
Al-Bariyyah= ciptaan Allah swt yang hidup di darat
(إِنَّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمۡ خَیۡرُ ٱلۡبَرِیَّةِ)
[Surat Al-Bayyinah 7]
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
🌺Manusia beriman adalah makhluk terbaik dan masuk surga Adn dan kekal di dalamnya.
🌺Mengapa ketika bicara ttg ahlul kitab kholidina fiha tanpa abada? Secara tafsir sama. Disebutkan abada tergentung susunan ayatnya. Jika ayat-ayatnya pendek tidak dsebutkan, jika ayat-ayatnya rinci maka ditambah abada. Ini adalah gaya bahasa AlQur’an
(جَزَاۤؤُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّـٰتُ عَدۡنࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ أَبَدࣰاۖ رَّضِیَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُۚ ذَ ٰلِكَ لِمَنۡ خَشِیَ رَبَّهُۥ)
[Surat Al-Bayyinah 8]
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
🌺Salah satu pesan utama adalah antara Allah dan orang-orang beriman saling meridhoi, di ayat lain saling mencinta, saling mengingat dan saling bersyukur.
Pertanyaan2:
1.
Belehkah memutar murottal Al-Qur’an di masjid atau sekolah agar di sekitar masjid atau sekolah tersebut orang2 menjadi tersentuh. Padahal ada perintah bacaan Al-Qur’an itu harus didengar.
Jawaban:
Silakan diperdengarkan, tapi kalau tidak siap mendengarkan matikan saja. Atau setel secukupnya misal 5 menit atau 10 menit. Jangan sampai lama tapi tidak ada yang mendegar. Katena itu termasuk melanggar adab takrimul ayat (Mumuliakan ayat).
Kalau sdh tidak didengarkan mending diganti dengan nasyid atau yang lain
Apa yg dilakukan di masjid-masjid tidak lepas dari meniru kebiasaan yang terjadi di Mesir. Di Mesir pun begitu, beberapa saat sebelum azan diperdengarkan Al-Qur’an di masjid-masjid. Namun penerapannya berbeda. Disana AlQur’an dibaca langsung oleh seorang Qari. Sedang kita cuma kaset atau fkasdis. Sedang masyarakat tdk memahami itu sebagai lantunan yg harus didengar.
Usulan: sebaiknya tidak dilakukan, karena ada penyia-nyiaan ayat.
Bahkan kita tidak boleh membarkan sebuah mushaf terbuka tanpa dibaca.
Tujuan aslinya, bacaan AlQur’an di masjid supaya orang bergegas menuju masjid. Bukan sekedar supaya ramai.
Setengah jam sebelumnya, boleh. Setelah jamaah pada datang lalu dihentikan, biarkan jamaah membaca masing-masing.
2:
Bagaimana menghadapi resiko dakwah seperti sekarang ini?
Dalam Surat Luqman:
(یَـٰبُنَیَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَاۤ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَ ٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ)
[Surat Luqman 17]
Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
🌺Tegakkan shalat, perintahkan yg makruf larang yg munkar, bersabarlah hadapi musibah.
Ketika hidup menyampaikan Al-Qur’an apapun bentuknya pasti ada resiko. Kalo sekedar dinyinyiri itu adalah hal yg ringan. Bisa lebih itu. Terimalah sebagai resiko dakwah.
Jangankan menyampaikan nadziro dan basyiro, peringatan dan kabar gembira. Cuma menyampaikan tajwid saja bisa ada yg ngamuk. Pengalaman seperti itu ada yang berkata: mau sampai kapan umat gini-gini terus, membahas tajwid mulu ?
Ketahuilah bahwa Tahsin dan tajwid bagian penting dari interaksi AlQur’an di awal. Selebihnya tentu harus ada pembahasan tafsir dll.
Pelajarannya: ini menjadi ujian bagi kita, sampai dimana kita akan istiqomah mengajar Al-Qur’an apapun kata orang dll. Jika kita istiqomah Insyaallah Allah akan mendukung.
Fain tawallau faqul hasbiyallah la ilaha illahua wahuwa rabbul asrsyil adzim.
3:
Siapakah 4 tokoh sahabat yang direkomendasikan Rasul untuk mengajar Al-Qur’an?
Yaitu Ubay Bin Ka’ab, Abdullah Ibnu Mas’ud, Mu’adz bin Jabal dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Yang terakhir ini adalah seorang mantan budak.
Wallahu a’lam bis shawab
# Resume by Miftah.
Mohon dikoreksi apa2 yg terlewat atau keliru..
0 comments:
Posting Komentar