THE SCIENCE OF SMILING ~ UST. ARAFAT

 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh 


Semangat Subuh 


THE SCIENCE OF SMILING


Apakah seseorang yang sedang bahagia akan banyak tersenyum, atau sebaliknya orang yang banyak tersenyum akan bahagia? Manakah yang lebih dulu? Ternyata keduanya bisa terjadi. 


Mungkin selama ini kita mengira bahwa senyum itu ekspresi dari perasaan gembira seseorang. Bahwa senyum adalah akibat. Maka ketika kawan kita senyum-senyum sendiri, biasanya kita berkesimpulan ia sedang senang hatinya.


Ternyata dari sudut pandang ilmu pengetahuan, senyum juga bisa menjadi sebab. Apabila seseorang menggerakkan otot-otot wajahnya untuk tersenyum, maka perasaan bahagia akan muncul sebagai akibatnya.


Hal ini disebabkan karena sejuntai senyum secara alami akan mengaktifkan pusat saraf yang mengatur emosi manusia dan rasa kebahagiaan. 


Selain mempengaruhi sistem saraf, senyum juga melepaskan tiga hormon penting yaitu dopamin, serotonin, dan endorfin. Pelepasan ini mengakibatkan denyut jantung menurun, tubuh menjadi rileks, dan menurunkan tekanan darah. Tak heran, endorfin juga dikenal sebagai "hormon bahagia."


Rupanya kebiasaan ringan seperti senyum, jika digali lebih dalam lagi menyimpan banyak sisi ilmu pengetahuan yang kompleks. Itulah sebabnya Rasulullah bersabda dalam hadist riwayat Muslim,


لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ


“Janganlah sekali-kali engkau menganggap ringan suatu perbuatan baik, semisal engkau menjumpai saudaramu dengan wajah tersenyum.”


Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, melainkan tersenyumlah maka engkau akan bahagia.


Salam Bertumbuh.

⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!


✍🏻ustad Arafat


https://t.me/semangatsubuh

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar