ππ’π·πΉ
*Rajinlah membaca al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya*
π Seorang anak mengamati bagaimana ayahnya *rajin membaca al-Qur'an* namun tak kunjung hafal selain alfatihah dan surat-surat pendek.
π£ Ia lalu berkata pada ayahnya, _"Wahai ayah, engkau rajin membaca alQuran namun tak kunjung engkau hafal selain sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"_
βAyahnya menjawab, _"Ada gunanya. Permisalan bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang bambu."_
π£ _"Bagaimana bisa? Tentu airnya akan keluar celah keranjang."_ Sangkal anaknya.
β _"Kalau engkau benar ingin tahu coba lakukan saja."_ Jawab ayahnya.
π Maka si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang untuk mengambil air laut.
π Berkali-kali ia mencoba mengambil tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah keranjang bambu.
π£ Pada akhirnya si anak menyerah karena lelah, ia protes pada ayahnya, _"Sungguh ini pekerjaan sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."_
.
β _"Tidak."_ jawab ayahnya.
_"Engkau memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu itu."_
π Si anak melihat dan ia baru menyadari kalau *keranjang itu kini bersih tanpa ada bekas* hitam dari arang.
π _"Adakah kau lihat sedikit saja warna hitam bekas arangnya?"_ Tanya sang ayah.
π£ _"Tidak ada. Sudah bersih."_ Jawab si anak.
πΉπ· _"Seperti itulah, aku memang tidak mampu menampung al-Quran dalam kepalaku, namun *al-Quran telah membersihkan hatiku*."_ Nasehat sang ayah.
π’π’π’
```Rajinlah membaca al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya.```
Lalu berusahalah mengerti artinya.
π Kisah disampaikan pada saat kajian tafsir Ibnu Katsir sampai pada surat al-Furqon
π€ Ustadz Mubarak Bamuallim, Lc., M.H.I.
ββββββ πΊβΏπΊ ββββββ
Repost by :
β *MUSLIMAH ISTIQOMAH* βgroup sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ( _akhwat_ )
β Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)
*Rajinlah membaca al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya*
π Seorang anak mengamati bagaimana ayahnya *rajin membaca al-Qur'an* namun tak kunjung hafal selain alfatihah dan surat-surat pendek.
π£ Ia lalu berkata pada ayahnya, _"Wahai ayah, engkau rajin membaca alQuran namun tak kunjung engkau hafal selain sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"_
βAyahnya menjawab, _"Ada gunanya. Permisalan bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang bambu."_
π£ _"Bagaimana bisa? Tentu airnya akan keluar celah keranjang."_ Sangkal anaknya.
β _"Kalau engkau benar ingin tahu coba lakukan saja."_ Jawab ayahnya.
π Maka si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang untuk mengambil air laut.
π Berkali-kali ia mencoba mengambil tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah keranjang bambu.
π£ Pada akhirnya si anak menyerah karena lelah, ia protes pada ayahnya, _"Sungguh ini pekerjaan sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."_
.
β _"Tidak."_ jawab ayahnya.
_"Engkau memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu itu."_
π Si anak melihat dan ia baru menyadari kalau *keranjang itu kini bersih tanpa ada bekas* hitam dari arang.
π _"Adakah kau lihat sedikit saja warna hitam bekas arangnya?"_ Tanya sang ayah.
π£ _"Tidak ada. Sudah bersih."_ Jawab si anak.
πΉπ· _"Seperti itulah, aku memang tidak mampu menampung al-Quran dalam kepalaku, namun *al-Quran telah membersihkan hatiku*."_ Nasehat sang ayah.
π’π’π’
```Rajinlah membaca al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya.```
Lalu berusahalah mengerti artinya.
π Kisah disampaikan pada saat kajian tafsir Ibnu Katsir sampai pada surat al-Furqon
π€ Ustadz Mubarak Bamuallim, Lc., M.H.I.
ββββββ πΊβΏπΊ ββββββ
Repost by :
β *MUSLIMAH ISTIQOMAH* βgroup sharing Artikel Islami menarik via WhatsApp seputar Muslimah ( _akhwat_ )
β Admin : +62 812-6978-3348
(utk bergabung silahkan kirim pesan via WA dgn format: #Nama#Kota Domisili#No WA)
0 comments:
Posting Komentar