GURU PENENTU TAPI TAK DIBERI MUTU
Seorang anak yang telah menjajaki dunia pendidikan, mulai dari
Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi sekalipun tentu membutuhkan guru.
Dimana seorang guru akan mampu berpengaruh untuk merubah dan mengolah sifat maupun
karakteristik seorang murid ataupun siswa yang akan ia didik. Sehingga, baik
atau buruk, terpuji atau tercela akhlak seorang siswa akan bergantung pada
bagaimana cara seorang guru mendidik siswa tersebut.
Begitu banyak peran yang dipikul oleh seorang guru. Dimana
guru berperan sebagai orang tua
pengganti ketika di sekolah, untuk memberikan pengajaran kepada murid agar
menjadi seorang manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Kemudian guru juga
berperan sebagai pendidik untuk mencerdaskan penerus bangsa. Selain itu,
seorang guru juga harus mampu menjadi tauladan untuk siswa yang ia didik.
Seorang guru adalah penentu. Dimana masa depan penerus bangsa itu
bergantung bagaimana cara mendidik para penerus bangsa tersebut. Kenapa
dikatakan demikan? Karna, ketika ajaran dan didikan yang diberikan adalah hal
yang baik serta mampu mengubah pola fikir seorang individu menjadi baik, tentu
masa depan sebuah bangsa akan terarah. Sebaliknya, ketika ajaran dan didikan
yang diberikan kepada penerus bangsa begitu buruk, tidak ditanamkan sifat
ketaqwaan, tidak adanya pemahaman tentang akhlaqul karimah, kurangnya penanaman
nasionalisme serta sosialisme di dalam setiap individu penerus bangsa, tentu
masa depan sebuah bangsa akan sulit untuk terarah.
Oleh karena itu, pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam
sebuah negara. Di dunia pendidikan, gurulah yang menjadi sorotan utama dalam
hal ini. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah. Dimana
untuk menjadikan dunia pendidikan yang berkualitas maka dibutuhkan pula
guru-guru yang berkualitas.
Banyak tuntutan yang diberikan kepada seorang guru. Seorang guru
dituntut untuk professional dalam memberikan pengajaran dan pendidikan. Harus
mampu mendidik murid-muridnya untuk menjadi individu yang berkualitas, intelektual,
dan berkahlak mulia. Sehingga, ketika muridnya tidak sesuai harapan yang
menjadi kambing hitamnya adalah seorang
guru, dikatakan telah gagal dalam mendidik. Selain itu, seorang guru akan
dituding sebagai seorang pelanggar HAM ketika seorang guru mencoba untuk
mendidik muridnya dengan pukulan-pukulan kecil yang hanya sebagai peringatan
bagi murid yang sulit di atur, tapi pihak masyarakat terkhusus orangtua malah
menuntut kepada seorang guru.
Dengan demikian, bahwa untuk menjadi seorang guru itu tidak lah
mudah. Selain banyak tuntutan, pembatasan, dan juga gaji yang pas-pasan. Yang
terkadang tidak sesuai dengan jasa yang telah dikeluarkan, pengorbanan yang
dikerahkan oleh seorang guru dengan gaji yang dibayarkan kepadanya.
Bagaimana pendidikan akan bermutu ketika gurunya saja tidak diberi
mutu? Gaji guru yang rendah, cenderung akan mempengaruhi professionalnya
seorang guru. Kenapa? Karena gaji yang rendah, akan banyak guru yang tidak
professional dalam menjalankan tugasnya.
Kebijakan pemerintah seperti Sertifikasi Guru memang telah sesuai.
Dimana seorang guru akan dituntut untuk menjadi pendidik dan pengajar yang
professional. Namun, mengapa hanya berpacu pada peningkatan mutu pendidikan
sementara orang yang mencerdaskan penerus bangsa tersebut terabaikan.
Berkaca pada negara-negara maju, seorang guru akan diberikan gaji
yang tinggi. Gaji yang tinggi tersebut, akan seimbang dengan pengorbanan yang
diberikan oleh seorang guru. Ketika hidup seorang guru telah sejahtera, tentu
orang-orang akan berbondong-bondong untuk menjadi seorang guru yang
berkualitas. Dengan adanya jaminan kesejahteraan ketika menjadi seorang guru, tentu
masyarakat dan penerus bangsa khususnya akan semangat untuk menjadi seorang
yang berkualitas.
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan disini
sebelum larut terlalu jauh. Perlu kiranya pemerintah memikirkan peraturan
ataupun sebuah kebijakan yang mampu mengubah kehidupan guru maupun
kesejahteraannya. Bermutunya dunia pendidikan, diharapkan bermutu pula gaji yang
diberikan kepada guru.
0 comments:
Posting Komentar